Posted by VGH RT.002 RW.025
On 11:55 AM
Masa kecil dan remaja dihabiskan Soeharto dalam kemiskinan. Dia
dibesarkan di Yogyakarta di tengah-tengah keluarga petani. Hal ini
banyak mempengaruhi kehidupannya. Bahkan hingga dia menjadi Jenderal dan
akhirnya menjadi Presiden.
Soal urusan makan, Soeharto tak berselera makan makanan mewah. Dia terbiasa makan makanan ndeso. Sederhana namun nikmat.
“Hidangan yang paling saya sukai adalah tetap lodeh buatan istri saya
sendiri, atau ikan bakar atau goreng belut yang membawa kenangan di
masa kanak-kanak,” kata Soeharto Seperti ditulis dalam autobiografi
Soeharto: “Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya” yang diterbitkan Cipta Lamtoro Gung Persada.
Kebiasaan makan Pak Harto ini mengejutkan sebagian besar menteri atau
pejabat negara. Mereka tak mengira makanan seorang Presiden begitu
sederhana. Saat makan, Soeharto sering mengajak para pengawal dan
ajudannya untuk bergabung.Seperti apa cerita Soeharto dan makanan
sederhana favoritnya? Berikut info yang dikutip dari rasarab.wordpress.com
1. Tempe Bacem Bikin Kaget Perwira TNI AU
Sardjono adalah perwira TNI AU yang ditugaskan di Bina Graha yang
menjadi kantor Presiden Soeharto. Sardjono terkejut dengan kehidupan
Soeharto yang sederhana.”Makanan orang nomor satu di Indonesia itu juga
tidak mewah, biasanya hanya tempe bacem, sayur lodeh atau makanan lain
yang murah,” tulis Sardjono dalam “Pak Harto The Untold Stories” terbitan Gramedia Pustaka Utama halaman 80.
Sardjono mendampingi Soeharto selama sembilan tahun. Dia sangat terkesan melihat sikap Pak Harto yang sederhana dan bersahaja.
2. Lahap Makan Ikan Bilih
Soeharto gemar melahap ikan bilih, sejenis ikan berukuran kecil-kecil
yang hidup di air tawar. Apalagi jika disuguhkan bersama sayur lodeh dan
nasi hangat. Ceritanya Soeharto mengundang Gubernur Sumatera Barat,
Azwar Anas, untuk sarapan pagi. Azwar datang telat. Dia lega Soeharto
tidak marah. Ketika itu Azwar melihat Soeharto sarapan dengan sayur
lodeh dan ikan bilih. Sementara untuk tamunya, makanan yang dihidangkan
lebih mewah. “Dari beberapa kali kunjungan, saya jadi tahu bahwa Pak
Harto menyukai ikan bilih dari Danau Singkarak. Pak Harto sangat
menikmatinya. Oleh karena itulah istri saya selalu memasakkan ikan bilih
jika Pak Harto sedang berdinas ke Sumatera Barat dan sesekali mengirim
ikan bilih ke kediaman Pak Harto,” kata Azwar Anas dalam “Pak Harto The Untold Stories” terbitan Gramedia Pustaka Utama halaman 152.
3. Makan Tiwul Untuk Cegah Kolesterol
Salah satu makanan rakyat yang disukai Soeharto adalah tiwul. Makanan
itu terbuat dari singkong yang diparut, lalu direbus bersama gula
aren. Tiwul biasa dimakan rakyat Yogyakarta jika kesulitan beras.Menurut
Soeharto, Tiwul rendah kolesterol. Soeharto pun pernah menasihati ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Harmoko (kelak menjadi menteri
penerangan dan ketua DPR/MPR).”Jangan terlalu banyak makan daging. Kalau
mau rendah kolesterol, makan tiwul, dan jangan sayur tempe,” kata Pak
Harto dalam “Pak Harto The Untold Stories” terbitan Gramedia Pustaka Utama halaman 168.
Harmoko malah menyahut. “Tapi di Jakarta susah mendapatkan tiwul, Pak.” Soeharto tersenyum saja.
4. Suguhi Pop Mie Untuk Menteri Keuangan
Walau seorang presiden, Soeharto ternyata doyan juga makan pop mie. Dia
menikmati mie instan itu sebagai makanan selingan atau cemilan. Soeharto
pun menyuguhkan Pop Mie untuk tamunya. Termasuk JB Sumarlin yang pernah
menjabat sebagai Menkeu.JB Sumarlin menceritakan suatu sore tahun 1984,
dia menghadap Soeharto di Jl Cendana. Saat itu Pak Harto meminta
disiapkan makanan ringan. Ketika datang ternyata dua gelas Pop Mie.
Sumarlin terkejut. Sebelumnya dia belum pernah makan Pop Mie.”Setelah
menunggu sekitar tiga menit, baru mie instan itu diaduk. Kami pun
menyeruput kuahnya dan makan bersama. Itulah pertama kali saya makan Pop
Mie,” kenang Sumarlin dalam “Pak Harto The Untold Stories” terbitan Gramedia Pustaka Utama halaman 160.
“Orang mengira makanan yang disuguhkan Pak Harto itu mewah dan
mahal.Meskipun beliau itu presiden, Pak Harto tidak canggung menyantap
mie instan seperti rakyat kebanyakan di luar.”
5. Bagikan Arem-arem Sebagai Bekal Memancing
Di kalangan pengawal dan orang-orang dekat, Soeharto dikenal
egaliter. Dia makan apa yang dimakan anak buahnya.Soeharto pernah
mengajak Ibu Tien memancing. Sebagai bekal, Ibu Tien membuat arem-arem.
Arem-arem adalah penganan ringan seperti lontong yang di dalamnya diisi
sayuran atau daging.Biasanya sering dimakan untuk sarapan atau
mengganjal perut sebelum waktu makan tiba.”Ibu Tien menyuruh saya
langsung membagikan kepada seluruh kru kapal. Setelah semuanya kebagian,
saya membawa arem-arem yang tersisa kepada Ibu Tien. Beliau mengambil
dua dari arem-arem itu dan membuka daun pisang yang membungkusnya untuk
dinikmati berdua Pak Harto,” ujar sobat memancing Pak Harto Hioe Husni
Wirajaya.
0 komentar:
Posting Komentar